Pasangan Ayatulloh Al Sabani – Rizki Muliani Menangi Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS SMAN 1 Selong 2025-2026
SMA Negeri 1 Selong – Selong --- Pemilihan Ketua dan
Wakil Ketua OSIS SMA Negeri 1 Selong masa jabatan 2025-2026 (Sabtu, 20
September 2025) resmi dimenangkan oleh Pasangan Calon Nomor Urut 1, Ayatulloh
Al Sabani dan Rizki Muliani. Dari total suara yang masuk, pasangan ini meraih
648 suara, unggul jauh atas pasangan Siti Asmarinda Dewi – M. Daffa Mizwaril
Akhyar dengan 303 suara, dan pasangan Rahmat Kurniawan – L. M. Rifian Rizki
Kusnadi dengan 179 suara. Sementara itu, terdapat 26 suara yang dinyatakan
tidak sah.
Dengan kemenangan ini, Bani dan Rizki akan
memimpin OSIS selama satu tahun ke depan. Dalam sambutannya, Rizki menyampaikan
rasa syukur sekaligus janji untuk menjaga amanah yang diberikan siswa-siswi. “Terima
kasih kepada seluruh siswa dan siswi yang telah mendukung kami. Semoga amanat
ini akan kami jaga dan kembangkan untuk kebaikan bersama,” ujarnya.
Ketua OSIS periode 2024-2025, Roman Julian
Rahmat, juga menyampaikan apresiasi atas suksesnya pemilihan ini. Ia berpesan
agar kepengurusan baru mampu membawa OSIS ke arah yang lebih maju. “Saya
berharap OSIS ke depan bisa lebih baik dari kami, lebih inovatif, dan
menghadirkan banyak gebrakan baru,” katanya.
Sebelum mencapai tahap pemungutan
suara, seluruh calon terlebih dahulu mengikuti Debat Pasangan Calon Ketua dan
Wakil Ketua OSIS yang berlangsung pada Jumat, 19 September 2025 di Lapangan
Upacara SMA Negeri 1 Selong. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh warga sekolah,
guru, staf tata usaha, serta jajaran panitia pemilihan.
Pembina OSIS, M. Anugrah Afriyantara,
S.Pd., menegaskan bahwa OSIS bukan sekadar organisasi siswa, melainkan ruang
untuk belajar berdemokrasi, mengasah keterampilan hidup, serta menyiapkan jiwa
kepemimpinan sejak dini. Sementara itu, Wakasek Humas, H. Muh. Said, S.Pd.,
M.Pd., mengingatkan siswa untuk benar-benar menyimak visi dan misi calon
sebagai bahan pertimbangan sebelum memilih.
Ketiga pasangan calon pun memaparkan
visi dan misi mereka dengan penuh percaya diri di hadapan guru dan seluruh
siswa. Pasangan Nomor Urut 1, Bani – Rizki, menyampaikan visi untuk
menghadirkan lingkungan sekolah yang kreatif, inklusif, dan menyenangkan. Mereka
menekankan pentingnya komunikasi terbuka agar setiap siswa merasa didengar,
berani berkembang, dan berkesempatan berkarya. Melalui misi yang mereka usung,
keduanya berjanji akan mendekatkan OSIS dengan seluruh siswa lewat program
ruang dukungan, menghidupkan organisasi yang aktif dan adaptif, serta
membiasakan budaya 5S (senyum, sapa, salam, sopan, santun) sebagai ciri khas
kebersamaan di SMA Negeri 1 Selong.
Sementara itu, Pasangan Nomor Urut 2, Ririn
– Daffa, tampil dengan visi menjadikan OSIS sebagai rumah kreativitas dan wadah
aspirasi yang beriman, berkarakter, inklusif, dan inovatif. Keduanya
berkomitmen menciptakan suasana sekolah yang nyaman, penuh semangat
berprestasi, sekaligus bebas dari praktik bullying. Mereka juga menekankan
pentingnya memperkuat solidaritas antar siswa, melanjutkan program-program OSIS
sebelumnya seperti podcast dan konten kreatif, serta memperluas perhatian pada
kesehatan mental sebagai kebutuhan penting generasi muda.
Adapun Pasangan Nomor Urut 3, Awan –
Rifian, mengangkat visi berbasis literasi dengan menjadikan budaya baca sebagai
pondasi utama dalam membangun kecerdasan dan kebersamaan siswa. Mereka menilai
literasi bukan hanya kegiatan membaca buku, tetapi juga bagian dari
pengembangan pola pikir kritis dan kemampuan komunikasi. Karena itu, misi
mereka diarahkan untuk melahirkan berbagai program inovatif yang menumbuhkan
budaya membaca, melatih kemampuan berbicara di depan umum, serta memberikan
ruang bagi pengembangan diri siswa.
Debat semakin menarik saat sesi tanya
jawab dimulai. Ketiga pasangan saling menguji gagasan lawannya. Paslon 1,
misalnya, menantang Paslon 2 soal strategi menghadapi aspirasi siswa yang
bertentangan dengan aturan sekolah. Dengan tenang, Paslon 2 menjawab bahwa
setiap aspirasi tetap akan disaring dan disesuaikan dengan aturan yang berlaku.
Paslon 2 kemudian melontarkan
pertanyaan kepada Paslon 3 mengenai teknis Pekan Literasi. Paslon 3 menjelaskan
dengan detail dua alternatif mekanisme, baik di lapangan maupun di kelas,
sekaligus menegaskan bahwa program ini menggantikan Sabtu Budaya yang sudah
tidak berjalan. Sementara itu, Paslon 3 balik menguji Paslon 1 tentang strategi
penerapan budaya 5S. Paslon 1 menjawab bahwa perubahan harus dimulai dari
teladan pribadi: “Kami sendiri harus membiasakan senyum, sapa, dan sopan
santun agar orang lain ikut terbawa suasana positif,” ujar Bani.
Pertanyaan dari guru juga tidak kalah
menantang. H. Muh. Said, S.Pd., M.Pd. meminta masing-masing paslon menjabarkan
langkah nyata jika terpilih. Paslon 2 menegaskan kesiapan program kerja yang
realistis, Paslon 1 menekankan pentingnya pendekatan personal agar OSIS lebih
dekat dengan siswa, sementara Paslon 3 menekankan kolaborasi dengan guru dan
perpustakaan untuk memperkuat literasi.
Muhammad Taufik, S.Si., Wakasek
Kurikulum, menanyakan contoh nyata yang akan segera dilakukan paslon setelah
terpilih. Paslon 3 menyoroti pentingnya membiasakan literasi di kelas, Paslon 2
menjanjikan kebangkitan program podcast untuk mengapresiasi prestasi siswa,
sedangkan Paslon 1 memperkenalkan program baru “Kopi – Konseling Happy” sebagai
wadah siswa menyampaikan kritik dan saran kepada OSIS.
Tak ketinggalan, para siswa pun
mengajukan pertanyaan kritis. Dari komitmen pelaksanaan program, penerapan 5S,
relevansi literasi di era digital, hingga isu supporter Golden Eagle, semua
dijawab dengan berbagai pendekatan sesuai gaya masing-masing paslon. Bahkan,
dari platform Instagram OSIS, muncul pertanyaan soal netralitas ketua OSIS dan
makna pengorbanan dalam memimpin. Jawaban para paslon menunjukkan keseriusan
sekaligus karakter unik masing-masing pasangan.
Puncak kegiatan berlangsung pada
Sabtu, 20 September 2025, ketika pemungutan suara dilakukan. Panitia pemilihan
berkeliling ke setiap kelas membawa kertas suara dan kotak suara. Suasana
berlangsung tertib, dengan antusiasme tinggi dari para siswa. Setelah proses
pencoblosan selesai, penghitungan suara dilakukan secara transparan.
Hasilnya jelas: Paslon 1 berhasil
meraih dukungan mayoritas. Dukungan besar ini menjadi bukti bahwa gagasan
kedekatan OSIS dengan siswa serta budaya 5S yang mereka usung mampu memikat
hati pemilih.
Kemenangan Bani dan Rizki menandai
lahirnya harapan baru bagi OSIS SMA Negeri 1 Selong. Tidak hanya untuk
melanjutkan program yang sudah ada, tetapi juga menghadirkan inovasi baru yang
lebih dekat dengan kebutuhan siswa. Semangat demokrasi yang tertanam melalui
proses debat dan pemilihan ini diharapkan akan menjadi bekal penting bagi
generasi muda dalam memimpin, berkarya, dan menginspirasi.
(V3)