
Keren! Vivi Najla Juara 1 Lomba Resensi Buku Kearifan Lokal Lombok.
SMA Negeri 1 Selong – Selong --- Di tengah maraknya
budaya digital dan konten instan, kabar membanggakan datang dari dunia
literasi. Vivi Najla Maulida Putri, siswi kelas XII dari SMA Negeri 1 Selong,
Lombok Timur, sukses meraih Juara 1 dalam ajang Lomba Resensi Buku Kearifan
Lokal Lombok yang digelar oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten
Lombok Timur dengan dukungan dari Perpusnas RI melalui DAK Non Fisik Tahun
2025.
Lomba ini diikuti oleh siswa SMA/SMK/MA
se-Kabupaten Lombok Timur dengan tahapan cukup ketat. Dimulai dari seleksi 50
besar, pembekalan peserta, lalu revisi naskah, hingga akhirnya diumumkan juara
pada 17 Juli 2025 melalui akun Instagram resmi DPK Lombok Timur. Vivi berhasil
meraih posisi tertinggi, mengungguli Baiq Hanipatusahira dari MA Mu’allimat
NWDI Pancor (Juara 2) dan M. Dimas Ibnu Pratama dari SMA Negeri 1 Terara (Juara
3).
Vivi sendiri mengaku tidak menyangka bisa
sampai sejauh ini. “Waktu tahu lolos 50 besar saja sudah senang banget,”
katanya. “Setelah ikut pembekalan dan memperbaiki naskah, aku jadi makin
semangat. Pas diumumkan juara satu, rasanya... speechless!”
Dalam lomba ini, Vivi memilih buku "Sesenggak
Sasak: Nilai-Nilai Pendidikan Sasak dalam Bidal dan Peribahasa" karya
Muhammad Shubhi, seorang budayawan dan pegiat literasi asal Lombok yang aktif
dalam berbagai kegiatan pelestarian budaya lokal. Buku tersebut berisi kumpulan
peribahasa dan bidal (nasihat tradisional) masyarakat Sasak yang ditafsir
secara reflektif. Lewat resensinya, Vivi tidak hanya membahas isi buku, tetapi
juga mengkritisi kelemahan fisik buku dan cara penyajian, seperti
ketidakhadiran glosarium, minimnya pembeda teks, serta typo minor. Namun,
justru di situlah kekuatan analisisnya terlihat.
Dalam resensinya, Vivi menuliskan bahwa buku
ini bukan hanya mengajarkan budaya Sasak, tetapi juga mengajak pembaca mengenal
dirinya sendiri. “Di tengah dunia digital yang serba cepat, buku ini
mengajak kita untuk berhenti sejenak, mendengar suara nenek moyang, dan melihat
ulang arah hidup,” tulisnya.
Dalam resensinya, Vivi menyoroti sejumlah
kutipan yang baginya terasa sangat "menampar" dan relevan dengan
kehidupan sehari-hari. Misalnya, ungkapan “Alus-alus tua in jaran”, yang
dalam pandangannya adalah sindiran tajam terhadap orang-orang yang tampak baik
di luar tapi menyembunyikan kemunafikan.
Lalu ada pepatah “Neneq buaq batang tulak”,
yang mengingatkan kita untuk tidak mudah sibuk dengan hal-hal remeh sementara
masalah besar justru diabaikan.
Dan yang paling membuatnya berpikir panjang
adalah kalimat “Perigi aiq, maraq siput, belut, urang, kaliabang” —
sebuah simbol tentang bagaimana satu tempat bisa dihuni oleh berbagai macam
karakter manusia, baik yang lurus maupun yang licin, dari yang jujur sampai
yang licik.
Menurut Vivi, justru karena bahasanya lugas
dan kadang nyelekit, kutipan-kutipan ini berhasil menyentil kesadaran
pembacanya tanpa harus menggurui.
Vivi juga membandingkan buku ini dengan karya
lain dari penulis yang sama, “Doyan Medaran”, serta artikel ilmiahnya di
jurnal BRIN. Ia menunjukkan bahwa penulis mampu fleksibel: dari gaya ilmiah,
hingga menjadi suara lembut penuh empati dalam buku budaya lokal ini.
Kepala SMA Negeri 1 Selong, Dr. Hj. Sri
Wahyuni, memberikan apresiasi khusus atas prestasi Vivi. “Kami sangat bangga
dengan Vivi. Karyanya menunjukkan bahwa siswa kita bisa berpikir kritis, peka
terhadap budaya, dan mampu menyampaikan gagasan dengan tajam dan elegan.
Prestasi ini menjadi bukti bahwa literasi bisa membawa kita lebih dekat dengan
jati diri bangsa.”
Beliau juga berharap agar siswa-siswi lain
bisa mengikuti jejak Vivi. “Budaya dan buku lokal itu kekayaan. Menjaganya
lewat tulisan adalah bentuk cinta paling indah.”
Vivi sendiri berharap kegiatan serupa terus
digelar. “Aku berharap lebih banyak teman-teman yang berani menulis. Karena
lewat tulisan, kita bisa menyuarakan apa yang kita pikirkan dan rasakan.”
Pembagian sertifikat dan piala pemenang direncanakan
pada bulan November mendatang dalam rangkaian Festival Seni Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan Lombok Timur 2025.
(V3)