Doa Bersama dan Tausyiah Peringati HUT ke-60: Momen Syukur dan Peneguhan Karakter Generasi Emas

SMA Negeri 1 SelongSelong --- SMA Negeri 1 Selong menggelar kegiatan doa bersama Jum'at (1/8) yang penuh khidmat dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-60 sekolah. Acara ini menjadi salah satu puncak dari rangkaian kegiatan peringatan HUT yang telah dimulai sejak pertengahan Juli lalu, dan menjadi momen penting untuk meneguhkan kembali visi sekolah dalam membentuk generasi emas.

 

Acara doa bersama ini dihadiri oleh seluruh warga sekolah, termasuk kepala sekolah, guru, staf, dan seluruh peserta didik. Hadir sebagai pembicara utama adalah Tuan Guru H. Muhammad Khusyairi KH., M.Pd.I., yang memberikan tausyiah keagamaan yang menggugah dan penuh hikmah.

 

Dalam sambutannya, Kepala SMA Negeri 1 Selong, Dr. Hj. Sri Wahyuni, menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas perjalanan panjang sekolah yang telah mencapai usia ke-60 tahun. “Kita bersyukur atas usia sekolah yang sudah sangat matang ini. Mari jadikan momen ini sebagai bentuk ikhtiar spiritual kita untuk terus menjaga semangat, martabat, dan kualitas pendidikan di SMA Negeri 1 Selong,” ujarnya.

 

Beliau menambahkan bahwa tema peringatan tahun ini, “SMA Negeri 1 Selong Siap Menyongsong dan Mewujudkan Generasi Emas”, menjadi arah sekaligus tantangan yang harus dihadapi dengan kesungguhan. Kepala sekolah juga mengingatkan para siswa agar memanfaatkan setiap momen nasihat, ilmu, dan doa dari para guru dan tokoh agama dengan sikap yang penuh takzim dan kesungguhan.

 

Rangkaian kegiatan HUT ke-60 ini telah dimulai dengan penyelenggaraan Smansa Basketball Competition (SBC) pada 14–20 Juli 2025, yang turut dirangkaikan dengan kegiatan Companion Disability sebagai bentuk inklusivitas dan kepedulian terhadap sesama. Doa bersama menjadi bagian dari rangkaian kegiatan, sekaligus ruang spiritual untuk merefleksi diri.

 

Dalam tausyiahnya, Tuan Guru H. Muhammad Khusyairi KH., M.Pd.I. membuka ceramah dengan membacakan Surat Luqman ayat 12 yang berisi perintah untuk bersyukur atas segala nikmat. Beliau mengajak seluruh warga sekolah, terutama siswa, untuk merenungkan perjalanan panjang sekolah yang telah melahirkan banyak tokoh penting.

 

“Banyak pejabat, kepala dinas, bahkan Kapolda saat ini adalah alumni SMA Negeri 1 Selong. Maka jangan kecilkan diri kalian hanya karena lahir di kota kecil. Otak kalian harus seperti London dan hati kalian seperti Ka’bah,” ujar beliau, menyemangati.

 

Beliau menekankan bahwa tanda orang yang beriman adalah selalu bersyukur atas nikmat, bersabar atas musibah, dan ridha terhadap keputusan Allah. Ia juga menyampaikan penjelasan para ulama seperti Imam Al-Maraghi tentang tiga bentuk syukur: dalam hati, lisan, dan perbuatan.

 

"Guru yang mengajarkan ilmu dengan ikhlas, siswa yang belajar sungguh-sungguh, itu semua adalah bentuk syukur. Maka jaga akhlak, karena keberkahan ilmu itu ditentukan oleh adab kalian kepada guru dan orang tua,” tegasnya.

 

Dalam penjelasan mendalam, Tuan Guru menyitir berbagai hadis dan ayat Al-Qur’an yang menunjukkan kemuliaan para penuntut ilmu. Menurutnya, seluruh makhluk Allah dari malaikat, semut, ikan di laut, hingga gunung dan pohon, turut mendoakan mereka yang menuntut ilmu.

 

Beliau juga menekankan pentingnya sedekah sebagai bentuk amal jariyah. Mushalla yang sedang dibangun di sekolah, kata beliau, harus menjadi tanggung jawab bersama. “Sedekah bisa mengalahkan kekuatan apapun. Bahkan lebih kuat dari gunung, api, dan air. Maka mari kita ambil bagian dalam pembangunan mushalla sebagai bekal abadi kita,” ungkap beliau dengan penuh harap.

 

Tak hanya itu, dalam tausyiahnya beliau mengajak siswa untuk meneladani para ilmuwan Muslim seperti Ibnu Sina, Al-Farabi, Al-Khawarizmi, hingga Ibnu Khaldun. Beliau mengingatkan bahwa teknologi modern yang kini digunakan manusia sudah tersirat dalam Al-Qur’an sejak lebih dari 1400 tahun lalu.

 

"Jangan malas belajar. Generasi Islam harus kembali bangkit. Jadilah seperti para ilmuwan Islam terdahulu yang menguasai berbagai bidang. Kuncinya adalah ilmu dan akhlak," pesannya.

 

Pada bagian akhir tausyiahnya, Tuan Guru memberikan penekanan khusus pada pentingnya berbakti kepada orang tua. Ia mengutip hadis Rasulullah SAW tentang surga yang berada di bawah telapak kaki ibu, serta pentingnya meminta doa restu kepada orang tua dan guru.

 

“Sentuh tangan guru kalian setiap pagi. Mintalah doa. Doa mereka bisa menggetarkan Arsy Allah. Dan jangan lupa sujudlah di kaki ibumu. Jangan abaikan keberadaan orang tua kalian, karena di sanalah sumber keberkahan hidup kalian,” tuturnya dengan suara yang bergetar haru.

 

Acara ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin langsung oleh Tuan Guru, diikuti oleh seluruh peserta dengan penuh kekhusyukan. Kegiatan ini diharapkan menjadi pijakan baru bagi SMA Negeri 1 Selong dalam melangkah ke masa depan, menyiapkan generasi yang unggul dalam ilmu, mulia dalam akhlak, dan kuat dalam spiritualitas.

 

Dengan semangat kebersamaan, harapan, dan doa, SMA Negeri 1 Selong terus meneguhkan jati dirinya sebagai lembaga pendidikan yang mencetak insan-insan terbaik untuk agama, bangsa, dan dunia.

 

 (V3)